Senin, 05 Oktober 2009

Chapter 2: Comparative Economic Development

ini tugas ekonomika pembangunan..
pak bud menyuruh menjawab pertanyaan yang ada di buku todaro and smith chapter 2

saya hanya menjawab 4 pertanyaan dari 5 pertanyaan..

yang no 3 kosong,, saya udah gag bisa mikir lagi waktu itu..

monggo..


1. Masalah umum dari negara miskin adalah:


1. Tingkat hidup dan produktivitas yang lebih rendah
2. Tingkat modal manusia yang lebih rendah
3. Tingkat ketimpangan yang lebih tinggi dan kemiskinan absolut
4. Tingkat pertumbuhan populasi yang lebih tinggi
5. Gesekan sosial yang tinggi
6. Populasi desa yang lebih besar namun dengan migrasi desa ke kota yang sangat cepat
7. Tingkat industrialisasi dan ekspor manufaktur yang lebih rendah
8. Kondisi geografi yang sulit
9. Pasar finansial dan yang lainya kurang terbangun
10. Dampak kolonialisme yang berkepanjangan, seperti institusi yang buruk dan beragamnya derajat ketergantungan pada luar negeri
Dari kesepuluh persamaan tersebut, hal yang paling penting adalah masalah kolonialisme. Pemerintah kolonial kebanyakan memberi warisan keburukan isntitusi. Padahal, seperti yang diketahui, institusi merupakan pembentuk aturan main dalam perekonomian. Bila pembentuk aturan sudah buruk maka perekonomian juga akan berjalan dengan buruk, dan hasilnya juga akan buruk. Bisa dipastikan di tiap negara berkembang, hal yang pasti sama adanya adalah buruknya institusi. Maka dari itu, hal yang pertama harus diperbaiki di negara berkembang adalah institusinya.


2. Perbedaan tingkat hidup rendah dan pendapatan per capita rendah adalah:
Tingkat hidup yang rendah diukur dengan PDB per capita riil yang kemudian disesuaikan pada PPP tiap negara tersebut dan angka tersebut menunjukkan angka yang rendah. Sedangan pendapatan per kapita yang rendah adalah pendapatan nasional dibagi jumlah penduduk suatu negara dan hasilnya rendah.
Tingkat hidup yang rendah bisa terjadi di negara dengan pendapatan per kapita yang tinggi. Hal ini terjadi bila pemerataan tidak terjadi di negara tersebut. Jadi suatu negara dengan pendapatan per kapita tinggi tetapi hanya dinikmati segelintir orang hal yang sebaliknya pun juga bisa terjadi.
Mari kita membandingkan China dan Arab Saudi. HDI mereka hampir sama, China 0,768 sedangkan Arab Saudi 0,777 namun GDP per kapita China 5.896 dan Arab Saudi 13.825. Dengan perbedaan GDP per kapita hampir 8000 ini menunjukkan Arab Saudi masih kalah dalam hal pembangunan manusia dengan China. Dapat kita simpulkan bahwa di Arab Saudi tingkat hidup masih belum setara dengan pendapatan per kapita mereka


3.


10. Banyak ekonom memperkirakan pendapatan negara sedang berkembang akan dapat menyusul pendaptan negara yang sudah maju. Hal ini disebabkan oleh: pertama, adanya transfer teknologi. Hal ini akan membantu percepatan pertumbuhan negara berkembang. Yang kedua adalah akumulasi modal yang sangat cepat di negara berkembang saat ini.
Menurut bukti-bukti yang ada, sayangnya hal ini tak kunjung terjadi. Ada beberapa hal yang menyebabkan hal ini. Pertama, meskipun bisa terjadi transfer teknologi, hal ini hanya terjadi dengan baik di antara negara-negara yang sudah maju lebih dulu. Untuk negara yang sedang berkembnag ada beberapa perbedaan dalam hal institusi dan kebijakan yang menghalangi kelancaran transfer teknologi ini.


11. Institusi, menurut Douglass North, adalah peraturan permainan dalam kehidupan ekonomi. Institusi sebagai tiang penyokong dari ekonomi pasar harus menciptakan aturan hak milik dan penyelenggaraan kontrak, peningkatan kordinasi, melarang pemaksaan, kejahatan dan perilaku anti persaingan, menyediakan akses terhadap kesempatan untuk keseluruhan populasi, membatasi kekuasaan elit, dan mengatur konflik lebih luas.
Banyak negara bekembangan tidak memiliki istitusi yang baik. Penyebabnya adalah –kebanyakan- warisan pemerintah kolonial. Saat pemerintah kolonial datang ke daerah jajahan yang memberi perlawanan sehingga menimbulkan biaya besar, orientasi mereka menjadi “steal fast and get out” atau “get the locals steal for you”. Hal ini lama-kelamaan menciptakan institusi yang buruk.
Untuk mencapai institusi yang baik, negara berkembang harus mau merubah pola pikir dan kebijakan yang masih mengacu pada rezim kolonial terdahulu. Yang paling mendasar adalah meningkatkan taraf pendidikan masyarakatnya. Dengan pendidikan yang baik, masyarakat dapat memperbaiki keburukan kelembagaan, mendapat pengetahuan untuk mendapat penghasilan yang lebih baik, dan pelayanan publik yang lebih baik. Kemudian, pemerintahan yang demokratis, penegakkan hukum, dan pembatasan kekuasaan elit juga menjadi pemicu terhadap institusi yang baik.

1 komentar:

Wanda hamidah mengatakan...
Komentar ini telah dihapus oleh administrator blog.